Event Pekan Raya Kota Makassar (PRKM) yang tengah terlaksana di Gedung Celebes Convention Centre (CCC) ini mengalami suatu persoalan.
Dua Artis batal hadir yaitu Tipe X dan Momonon. Karena hal ini, para penggemar artis ini melayangkan aksi protesnya di sosial media dengan meminta pertanggung jawaban dari pihak pemerintah Kota Makassar yang diklaim sebagai penyelenggara event PRKM.
Hal tersebut langsung dibantah oleh Pemerintah Kota Makassar melalui Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem.
Kata Roem, PRKM sesuai dengan permohonan izin yang masuk di pemerintah kota Makassar dilaksanakan oleh Sulapa Event Production.
Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PRKM menjadi tanggung jawab pihak pelaksana yaitu Sulapa Event Production.
“Saya sebagai perwakilan pemkot Makassar menyatakan tugas kita memberikan izin kegiatan. Kegiatan ini bukanlah kegiatan dari Pemerintah Kota Makassar melainkan event mandiri yang dilaksanakan oleh Sulapa Event production dan kami diundang menghadiri pembukaan oleh panitia beberapa waktu lalu,” ucap Roem, Minggu (3/7/22).
Ia pun telah berbicara dengan manajemen momonon dan pihak momonon memberikan apresiasi karena pemerintah telah mengetahui masalah yang mereka alami dengan penyelenggara Pekan Raya Makassar ini.
“Kami berharap pihak panitia bisa menyelesaikan semua persoalan ini dengan baik antara Sulapa Event Production dengan Artis yang semestinya hadir di kegiatan mereka. Dan juga menjelaskan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Namanya ini kan Pekan raya Kota Makassar jadi masyarakat pikir pemkot yang adakan langsung,” harapnya.
Sementara itu di lokasi event tersebut, tenant-tenant sudah dibongkar oleh vendor.
Salah satu pelaku UMKM berinisial MA yang juga menyewa tempat untuk memasarkan jualannya mangaku rugi pasalnya kegiatan tidak terlaksana sebagaimana mestinya.
MA membeberkan bahwa tak satupun panitia terlihat pada hari Minggu ini (3/7). Hal itu juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku usaha yang terlibat, “Saya tidak tahu kabur atau tidak, cuman kalau diliat sekarang sih nda ada panitianya biar satu,” bebernya kepada Tim Klik Kiri di lokasi.
Para pedagang khawatir mereka akan betul-betul rugi. “Ada sih info bahwa akan ada pengembalian 50%, tapi info itu belum dicek baik-baik ke pihak panitia,” kata MA yang meminta namanya diinisialkan.
(Maulana/KK)