Sydney Conservatorium of Music menjadi saksi atas kemeriahan perayaan persahabatan penduduk Makassar dan suku Aborigin Australia yang telah berlangsung sejak lebih dari 3 abad yang lalu.
Perayaan yang bernama “Centuries of Friendship” ini diselenggarakan Indonesian Community Council New South Wales (ICC NSW) dan didukung penuh oleh Australian Council for the Art, Daya Performing Arts Academy, KBRI Canberra, KJRI Sydney, dan Pemerintah Kota Makassar, serta sejumlah sponsor.
Perayaan diisi dengan berbagai pertunjukan kolaborasi musik dan tarian Makassar dan Yolngu Aboriginal. Acara bersejarah ini dihadiri sekitar 500 tamu, termasuk di antaranya Menteri Urusan Penduduk Asli Australia, Linda Burney, Wakil Duta Besar RI untuk Australia, M. Syarif Alatas, Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, Presiden ICC NSW, Julie Umboh, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, wakil dari Multicultural NSW, Simon Chan, serta sejumlah pejabat pemerintah dan dewan kota di Sydney, akademisi, tokoh masyarakat dan diaspora Indonesia.
Membuka acara perayaan, Presiden ICC NSW, Julie Umboh, menggarisbawahi bahwa Centuries of Friendship menunjukkan rasa kebanggaan interaksi antara keragaman budaya Makassar dan Aborigin yang telah berjalan harmonis sejak lama.
“Acara ini tidak hanya bertujuan untuk menunjukkan potensi musik dan tari tradisional, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi identitas kedua masyarakat,” ujar Julie Umboh.
Mewakili Perdana Menteri Australia yang berhalangan hadir, Menteri Urusan Penduduk Asli Australia, Linda Burney, menyampaikan hubungan perdagangan dengan nelayan Makassar menjadi awal mula interaksi penduduk Aborigin di Arnhem Land, Australia bagian utara, dengan dunia luar.
“Hubungan ini menjadi awal pondasi people-to-people contact yang menjadi jantung hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia saat ini,” kata Menteri Linda Burney.