![Example floating](https://klikkiri.co/wp-content/uploads/2023/11/Untitled-1.jpg")
Ratusan hewan ternak di Makassar terjangkit penyakit kuku dan mulut atau PMK. Dari 121 yang positif, tersisa 95 ekor.
Sebagian hewan itu sudah dipotong paksa. Ada juga dipotong bersyarat. Empat ekor lainnya mati. Satgas Dinas Perikanan dan Peternakan (DP2) Makassar diminta untuk lebih memaksimalkan edukasi dan sosialisasi bagi peternak agar dapat memperhatikan kesehatan hewan ternaknya.
“Kasus wabah PMK hari ini cukup mengejutkan. Saya meminta satgas lebih aktif edukasi ke peternak. Berikan pemahaman akan dampak yang terjadi jika hewan ternak tidak ditangani dengan baik,” ucap Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, Kamis 28 Juli 2022.
Meski begitu, Kepala DP2 Makassar, Evi Aprilyati mengatakan, jika jumlah kasus inti masih terkendali. Pihaknya juga kerap melakukan pemantauan rutin bersama anggota satgas lainnya.
“Alhamdulillah tim turun setiap hari memantau dan memeriksa kesehatan hewan. Memberikan vitamin dan juga vaksinasi. Jika ada hewan yang ditemukan positif PMK langsung dikomunikasikan dengan peternak agar tidak ada korban hewan lainnya,” tutur Evy terpisah. Dia pun meminta kepada peternak untuk selalu melaporkan kondisi kesehatan hewannya jika mendapati gejala yang mirip penyakit PMK.
Sehingga satgas DP2 dapat segera bertindak melakukan penanganan. Sedangkan menurut Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Sulselbar, Agung Wahyuda, penyakit PMK pada hewan tidak menular pada manusia. Hanya bisa menular pada hewan lainnya.
(Rizal)
