Iklan — Scroll Untuk Baca Artikel Kami
Example 325x300
Example floating
Example floating
Narasi

Konsultan Politik: Biar Banyak Uang Kalau Tidak Perhatian, Tidak Dipilih

×

Konsultan Politik: Biar Banyak Uang Kalau Tidak Perhatian, Tidak Dipilih

Sebarkan artikel ini
Andi Sri Wulandani dalam diskusi bertajuk “Ngopi Sore Pilkada 2024” dengan tema “Membaca Rekam Jejak Calon Wali Kota Makassar. Sabtu, 6 Juli 2024.
Example 325x300

klikkiri.co – Konsultan politik sekaligus aktivis perempuan, Andi Sri Wulandani menilai, figur politisi dan birokrat merupakan tandem ideal untuk berpasangan sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar Pilkada 2024.

Andi Sri Wulandani berkaca dari riset yang ia lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengungkapkan, banyak masyarakat Makassar butuh figur politisi merakyat.

Iklan — Scroll Untuk Baca Artikel
Example 300x600
Iklan — Scroll Untuk Baca Artikel

Figur politisi merakyat menurut Sri Wulandani, dapat menarik pilihan masyarakat ketika diperhadapkan oleh kandidat yang punya kekuatan finansial.

“Jadi sebenarnya apakah uang menjadi faktor dominan itu ternyata tidak, bukan faktor determinan. Jadi yang butuhkan adalah karakter. Biar juga punya banyak uang, kalau tidak perhatian, tidak dipilih,” kata Sri Wulandani dalam acara Ngopi Sore Pilkada 2024 yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Lapak Kopi Abangda, Makassar, Sabtu (6/7/2024).

Figur birokrat disebut diinginkan masyarakat karena masalah banjir yang setiap tahunnya merendam sebagian wilayah Kota Makassar.

Sri Wulandani menyebut, masyarakat menganggap masalah banjir dapat diatasi oleh figur birokrat yang paham tentang tata kota.

“Karena banjir, masyarakat butuh pemimpin yang paham tata kota. Sehingga kadang-kadang saya berpikir, bahwa yang paling ideal di Makassar ini adalah tandem politisi-birokrat,” jelas Dani sapaan Sri Wulandani.

Selain itu, masih menurut riset Dani, pemilih Makassar menginginkan figur yang mampu membuka lapangan kerja. Di samping bisa meminimalisir persoalan banjir.

“Yang dibutuhkan masyarakat adalah lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok yang murah. Dan lainnya adalah mengatasi masalah banjir,” jelas Dani.

Untuk itu, secara subjektif, Dani mendorong sosok politisi ideal adalah seorang perempuan dan wakilnya adalah laki-laki berlatar birokrat.

“Insting saya, perempuan menjadi tandem laki-laki. Wakilnya orang paham tata pemerintahan dan berpengalaman,” tandas mantan Ketua KPU Soppeng tersebut.

Adapun kandidat calon wali kota Makassar berlatar politisi di antaranya, Andi Seto Asapa, Adi Rasyid Ali, Munafri Arifuddin, Rahman Pina hingga eks Bendahara Golkar Sulsel, Rusdin Abdullah atau Rudal. Sementara birokrat ada Abdul Rahman Bando maupun Ahmad Susanto dan Irwan Adnan.

Figur perempuan yang digadang-gadang maju Pilkada Makassar yaitu Andi Rachmatika Dewi atau Cicu, Indira Yusuf Ismail dan politisi PKS, Sri Rahmi. (*)

Example 325x300
Example 120x600
Example 325x300