Palopo – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Luwu ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-79 (HJL-HPRL). Sekelompok mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di 2 titik secara bersamaan, Kamis 23 Januari 2025.
Dari pantauan di lokasi, titik aksi pertama di perbatasan Kota Palopo-Kabupaten Luwu, Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo. titik aksi kedua di jembatan miring, Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.
Para demonstran melakukan orasi secara bergantian dan menutup area jalan Trans Sulawesi yang mengakibatkan macet panjang. Aksi di dua titik tersebut mulai pukul 15:30 sampai 17:30 WITA.
Wajendlap aksi titik Sampoddo, Yolan Johan mengatakan pihaknya membawa tiga aksi tuntutan dalam aksinya dengan gran isu pencabutan moratorium pemekaran daerah.
Pihaknya mengatasnamakan Perjuangan Masyarakat Tana Luwu.
“Kami membawa tiga tuntutan yaitu, pertama cabut moratorium daerah, kedua evaluasi kinerja eksekutif dan legislatif se- Luwu Raya dan yang ketiga, mosi tidak percaya terhadap elit politik se- Luwu Raya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/01/25).
Sementara, di titik aksi kedua mengatasnamakan Aliansi Wija To Luwu. Juga dengan melakukan orasi secara bergantian. Salah satu orator menyampaikan cita-cita ‘Wija To Luwu dalam pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah dan Kabulaten Luwu Tengah yang terdiri dari 6 Kecamatan di Wilayah Walenrang-Lamasi (Walmas).
“Kami turun dari Makassar hanya memperjuangkan hak kami. Ini sudah cita-cita dari puluhan tahun yang lalu. Provinsi Luwu Raya harus terwujudkan, langkahnya harus ada Kabupaten Luwu Tengah,” ujarnya.
Diketahui aksi demonstrasi mahasiswa dalam menuntut pemekaran DOB Luwu Tengah dan Provinsinya Tana Luwu selalu dilakukan dalam momentum HJL dan HPRL. (*)