Beberapa minggu belakangan ini terjadi kondisi cuaca yang tidak menentu, dan hal ini menjadi salah satu yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi kotor sehingga memicu munculnya berbagai jenis penyakit.
Olehnya itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai meminta kepada warga untuk waspada berbagai penyakit khususnya penyakit diare yang saat ini dominan diderita oleh warga Sinjai.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sinjai Akhirani saat ditemui, Jumat (29/7/2022) mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun dari bulan Januari hingga Juni 2022 atau semester pertama, kasus diare di Kabupaten Sinjai mencapai 973 orang.
“Yang harus diwaspadai warga saat ini adalah penyakit diare. Saat ini sudah ada 973 kasus, bahkan dari jumlah tersebut ada 7 kasus bayi meninggal dunia akibat diare,” katanya.
Menurut Akhirani, secara umum penyebab terjangkitnya penyakit ini disebabkan perilaku hidup warga yang tidak sehat dan tidak mempedulikan kebersihan lingkungan sekitar.
Khusus bayi yang meninggal dunia akibat diare disebabkan adanya infeksi bakteri-bakteri jahat dari benda kotor yang ada di sekitar dan makanan yang dikonsumsi tidak sehat.
“Kematian bayi akibat diare ini disebabkan pola hidup orang tuanya yang tidak bersih, contohnya cara pemberian makanan kepada bayi yang tidak steril,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinkes Sinjai gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti selalu membiasakan diri untuk cuci tangan pakai sabun.
“Cuci tangan pakai sabun dapat menghindari kita dari berbagai risiko infeksi dan penyakit, serta berkontribusi secara signifikan terhadap meningkatnya status kesehatan kita semua,” tuturnya.
Selain diare, Akhirani juga mengharapkan warga untuk tetap waspada terhadap penyakit lainnya seperti demam berdarah, ISPA dan penyakit lainnya. (Wawan)