Proyek pembangunan Irigasi Lamole di Desa Lamatti Riattang, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai yang direncanakan Pemkab Sinjai di bawah kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) akan terwujud tahun ini.
Proyek ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya produktivitas sektor pertanian di Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional khususnya di Kabupaten Sinjai.
“Jika irigasi ini nantinya difungsikan, petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan. Sehingga intensitas tanam dari 100 persen menuju 245 persen, dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun, ” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sinjai, Kamaruddin, Rabu (04/8/2022).
Pembangunan irigasi yang menelan anggaran cukup besar ini akan mengaliri 200 hektar sawah. Jika diestimasikan dengan produksi padi merujuk tahun 2021 sebanyak 4,6 ton per hektar. Maka dengan tiga kali panen dalam setahun akan menghasilkan produksi 2.760 ton.
Secara otomatis, kata Kamaruddin, pendapatan para petani akan meningkat yang secara tidak langsung berdampak baik bagi perekonomian daerah.
Kepala Desa Lamatti Riattang, Nasrullah mengatakan selama ini petani di Desa yang dipimpinnya dan desa sekitarnya hanya dapat menanam padi satu atau dua kali setahun, yakni saat tersedia cukup air. Setelah itu petani biasanya menanam komoditas hortikultura lainnya.
“Sudah bertahun-tahun petani di sini hanya mengandalkan tadah hujan. Olehnya itu apa yang digagas oleh bapak Bupati Sinjai bisa segera terwujud sehingga petani bisa menanam padi tiga kali dalam setahun, ” harapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi Lamole pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sinjai, M. Ridwan mengatakan, pembangunan irigasi ini menelan anggaran sekitar Rp.7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Irigasi yang akan dibangun dengan panjang sekitar dua kilometer ini akan mengaliri sawah petani di dua desa, yaitu Lamatti Riattang dan Lappacinrana,” jelasnya. (*)