klikkiri.co – Salah satu cafe yang cukup ternama di Kota Makassar yakni Cafe Eksposed yang berada di Jalan AP Pettarani viral menuduh salah satu konsumennya tak bayar menu makanan dan minuman yang telah dipesannya.
Hal itu setelah pengunjung cafe tersebut mengaku keberatan atas postingan yang diduga dari pihak Cafe Eksposed Pettarani yang diunggah akun di Instagram (IG), postingan itu memperlihatkan foto dirinya bersama sejumlah temannya ketika lagi nongkrong di Eksposed baru-baru ini.
Dalam postingan tersebut dituliskan “Yang tau dl ini orang, pergi makan tdk bayar baku harapko semua dibayarkan 500 lebih siapa yg susah kita yg bayarkanko”
Dalam unggahannya juga menuliskan “Yg cowo klo bisa, krn klo cewe pasti diajakji” demikian keterangan dalam foto tersebut.
Menanggapi itu, Aldy dan Ahim selaku konsumen yang berada dalam unggahan tersebut pun mengaku tak terima lantaran makanan dan minuman yang mereka makan sudah dibayar.
Bahkan, berdasarkan keterangan salah satu temannya nominal yang dia bayarkan ternyata lebih dari jumlah yang mereka pesan.
Ia pun menyayangkan manajemen Eksposed Pettarani dalam menanggapi protes yang dilayangkannya.
Pihak Eksposed Pettarani hanya mengakui kesalahan kasirnya saat menerima pembayaran dari konsumen tersebut.
“Kami malu dengan adanya unggahan tersebut meski langsung dihapus, namun sempat dilihat oleh beberapa teman kami dan mengirimkannya kepada kami. Parahnya lagi, dari beberapa orang yang ada dalam unggahan tersebut, pengunggah tak menyampaikan permohonan maafnya langsung kepada kami,” ujar Aldy.
Menurutnya, seharusnya pihak Eksposed klarifikasi dulu kepada kami, atau mengecek ke kasir atau CCTV apakah salah satu dari kami sudah ke meja kasir membayar atau belum.
“Pihak manajemen harus punya SOP jelas terkait upaya yang dilakukan jika menemui kasus seperti ini, bukan langsung membuat postingan yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan,” kesalnya.
“Perbuatan ini sudah masuk pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE,” tutupnya.
Hingga saat ini pihak manajemen Cafe Eksposed belum memberikan klarifikasi soal dugaan yang menuduh konsumennya kabur lalu tak bayar pesanannya.