Ketika Janda Ditipu Tentara Gadungan: Foto Bugil, Seks hingga Sejumlah Uang

Seseorang petani berinisial J di Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan harus berurusan dengan aparat kepolisian.

Itu karena pria 34 tahun tersebut menipu seorang ibu tunggal atau janda yang beralamat di Kecamatan Bangkala Jeneponto.

“Pelaku ditangkap polisi lantaran menipu seorang perempuan yang dikenalnya melalui sosial media Facebook,” kata Kasat Reskrim Polres Jeneponto, Iptu Nasaruddin kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).

Dia menceritakan, peristiwa ini berawal pada bulan Maret 2022. Pelaku dan korban berkenalan lewat media sosial Facebook. Komunikasi keduanya pun terjalin intens.

Dalam melancarkan aksinya, pria ini mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia dari matra angkatan darat. Atas dasar tersebut, sekitar bulan April 2022, korban pun diperdaya oleh pelaku.

“Pelaku meminta korban mengirimkan foto setengah bugil melalui pesan singkat Messenger,” terangnya.

Tak hanya itu, pelaku melanjutkan aksinya dengan meminta korban bertemu di sebuah penginapan pada awal Juni 2022. Saat bertemu, pelaku turut memeras korban.

“Mereka bertemu di Penginapan Boyong. Di dalam kamar pelaku minta dilayani dan meminta uang sejumlah Rp2 juta,” ungkap Nasaruddin.

Apabila korban tidak memenuhi hasrat tentara gadungan ini, maka dia mengancam akan menyebarkan foto tak senonoh korban. 

“Korban pun rela disetubuhi dan memberikan sejumlah uang,” bebernya.

Tak berhenti disitu, korban dan pelaku kembali bertemu pada tanggal 13 Juni 2022. Dimana pelaku keambali melakukan pengancaman.

“Pelaku kembali mengancam korban melakukan hubungan badan dan meminta uang senilai Rp3 juta. Bahkan cincin emas 1 gram yang disimpan dalam tas ikut diambil,” jelasnya.

Merasa curiga pelaku bukan tentara, janda berusia 29 itu pun melaporkan kejadian ini ke polisi. Setelah itu, korban dan polisi menjebak pelaku dengan mengajak bertemu di tempat yang sama.

“Pelaku berhasil dibekuk tim Pegasus Sat Reskrim Polres Jeneponto,” ucap Nasaruddin.

Dari hasil interogasi, pelaku mengaku bukan tentara melainkan seorang petani. Atas kejadian itu korban pun menderita kerugian senilai jutaan rupiah. “Total kerugian korban sekitar Rp7,5 juta,” katanya.

Dari hasil perbuatan pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa satu buah cincin emas seberat satu gram, satu Handphone merek vivo warna hitam dan satu dompet.