Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis bersama Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Bronwyn Robbins meluncurkan Aussie Banget Corner.
Aussie Banget Corner itu ditempatkan di lantai I Gedung UPT Perpustakaan Syaech Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, Senin (19/7/2022).
Hal tersebut ditandai dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar dan Konsul Jenderal Australia.
Hadir dalam peluncuran Aussie Banget Corner itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Mardan M Ag, Kepala Biro AUPK Dr Bustan Ramli M Si, Kepala Biro AAKK Dr Kaswad Sartono.
Kemudian, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Dr Muhsin Mahfudz, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Prof Dr Muhammad Khalifa, International Office Dr Muhaimin, Kepala UPT Pusat Bahasa Prof Djuariah Ahmad dan alumni Australia.
Prof Hamdan Juhannis mengucapkan terima kasih atas kehadiran Konjen Australia di UIN Alauddin Makassar yang sudah mempersembahkan atau menghadiahkan pusat informasi, yaitu Aussie Banget Corner.
“Ini akan menjadi tempatnya para mahasiswa ataupun para pelajar dan para alumni Australia untuk menginformasikan menjadi pusat informasi Australia baik yang mau belajar kesana,” ujarnya.
Konjen Australia, Bronwyn Robbins, mengungkapkan sangat bangga berada di UIN Alauddin Makassar untuk meluncurkan dan meresmikan Aussie Banget Corner.
“Saya baru saja berdiskusi dengan Pak Rektor tentang hubungan yang ada, antara Australia dan UIN Alauddin serta peluang untuk mengembangkan keterlibatan dengan Australia,” ujarnya.
Menurut Dia, kunjungan tersebut merupakan kunjungan perdana setelah kunjungan Perdana Menteri Australia dan Menteri Kabinet Senior ke Jakarta dan Makassar.
“Kunjungan saya lakukan sekarang setelah kunjungan Perdana Menteri Australia dan Menteri Kabinet Senior ke Jakarta dan Makassar untuk menegaskan kembali pentingnya Indonesia bagi Australia,” bebernya.
Lebih lanjut, Konjen Australia mengungkapkan, terdapat 39 Alumni Australia yang ada UIN Alauddin Makassar.
“Kami berharap dengan Aussie Banget Corner ini akan mendorong lebih banyak mahasiswa untuk mendaftar Australia Award di masa depan,” paparnya.
Tujuan dari Aussie Banget Corner, tambah Browyn adalah untuk menyediakan sumber daya bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahamannya tentang Australia, dan hubungan bilateral Indonesia dan Australia.
“Dengan adanya komunitas alumni yang kuat termasuk bapak ibu semua yang ada disini akan memegang peran kunci dalam menumbuhkan hubungan dengan para pemangku kepentingan di Australia,” bebernya lagi.
Para mahasiswa juga, lanjut Bronwyn Robbins, dapat belajar tentang berbagai universitas dan beasiswa Australia.
“Di Aussie Banget Corner mencakup berbagai topik termasuk budaya dan sejarah Australia. Budaya masyarakat pertama Australia, sains dan inovasi, industri kreatif,” tuturnya.
Selain sumber daya yang ditawarkan untuk pelajar tentang Australia, Aussie Banget Corner juga memberikan titik fokus bagi komunitas alumni Australia di UIN Alauddin Makassar
“Kami berharap para alumni dapat memanfaatkan Aussie Banget Corner sebagai tempat acara dan kegiatan serta sebagai tempat untuk interaksi dengan siswa yang memiliki minat untuk belajar di masa depan di Australia,” jelasnya.
Aussie Banget Corner di UIN Alauddin Makassar, kata Browyn merupakan bagian dari Aussie Banget Corner yang tersebar di Seluruh Indonesia.
“Di Indonesia Bagian Timur, ada Aussie Banget Corner lainnya di Unhas di Makassar dan juga di Universitas Sam Ratulangi di Manado, dan juga beberapa Aussie Banget Corner di Universitas-Universitas yang berlokasi di Sekitar Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pusat Bahasa, Prof Djuariah Ahmad mengatakan AussieBangetCorner ini bisa digunakan oleh seluruh sivitas akademika UIN Alauddin.
“Aussie Banget Corner ini untuk semua civitas akademika terutama para alumni Australia, terkait dengan berbagai kegiatan yang memberi manfaat bagi terjalinnya hubungan yg semakin erat antara Indonesia dan Australia,” ujarnya.
Contoh kegiatan dimaksud, kata Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu seperti kuliah umum, talk show, pameran.
“Kegiatannya yang bisa dibuatkan proposal bantuan ke pihak Konjen Australia di Makassar terkait dengan penyediaan narasumber dari Australia misalnya, yang biayanya ditanggung sepenuhnya oleh pihak Konjen,” pungkasnya. (*)