Berbagai elemen masyarakat dan stakeholder Kelurahan Butung menghadiri Forum Pembentukan Shelter Warga Lorong Wisata (Longwis) di kantor kelurahan, Rabu (20/7/2022).
Selain mendorong terbentuknya shelter, kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar juga membuka dialog interaktif bersama warga.
Salah satu anggota Dewan Lorong (D’Lor), Sri, lantas menyampaikan banyaknya persoalan anak di wilayah tersebut.
“Tabe’ (maaf) di lorong kita masih banyak masalah. Seperti anak-anak yang peminta-minta. Banyak juga yang suka klaim lahan parkir. Bagus sekali itu kalau di lorong ta’ tidak ada yang seperti itu,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamatannya, Sri menuturkan hal tersebut didominasi oleh anak anak yang putus sekolah.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Nurjannah. Dia membeberkan banyaknya ‘peminta-minta’ dari kalangan anak yang membuat pengunjung sekitar Pasar Butung menjadi tidak nyaman.
“Saya biasa tanya itu anak anak. Ternyata, mereka banyak yang terpaksa seperti itu karena ekonominya. Ada juga yang memang dibiarkan sama orang tuanya. Parahnya, banyak dari mereka yang bukan berasal dari sini,” ujar Nurjannah.
Usai forum tersebut, Kepala DPPPA, Achi Soleman, lantas mengumpulkan beberapa stakeholder di kontainer kelurahan.
Achi yang didampingi Kabid Perlindungan Perempuan DP3A, Hapidah Djalante, mulai memetakan lebih lanjut terkait situasi anak di Butung.
Dia menjelaskan bahwa nantinya shelter warga di Longwis Butung akan menyasar berbagai persoalan tersebut.
“Ini yang kita mau tekankan nanti. Termasuk edukasi pengasuhan positif. Kita mau anak-anak di Makassar bagus tumbuh kembangnya,” sambung Achi.
Ia pun meminta semua elemen menunaikan Perda yang menuntut partisipasi masyarakat dalam pemenuhan hak anak.
“Sambil kami support, silahkan kita semua juga berdayakan potensi yang ada untuk mengakomodir anak-anak. Mulai ki’ semua bergerak Jagai Anak ta’,” pungkasnya.
(Rizal)